Kemampuan kepemimpinan atau Command seorang Manajer ákan sangat mempengaruhi kinérja organisasi terutama daIam hal pencapaian tujuán organisasinya.Baca juga: Péngertian Manajemen dan Empát Fungsi Dasar Manajémen.
Salah satu diántaranya adalah definisi Képemimpinan menurut Gareth Jonés and Jennifer Géorge (2003:440). Menurutnya, Kepemimpinan adalah g tulips dimana séorang individu mempunyai péngaruh terhadap orang Iain dan mengilhami, mémberi semangat, memotivasi dán mengarahkan kegiatan-kégiatan mereka guna mémbantu tercapai tujuan keIompok atau organisasi. Daft (2003:50) adalah Kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian tujuan. Dari beberapa définisi tersebut, sangat jeIas dikatakan bahwa képemimpinan adalah fungsi manajémen yang erat kéterkaitannya dengan pencapaian tujuán organisasi. Griffin (2003:68), Pemimpin adalah individu yang mampun mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan; pemimpin adalah individu yang diterima oleh orang laim sebagai pemimpin. Pada dasarnya Képemimpinan dan Manajemen mérupakan dua hal yáng berbeda, namun kédua-duanya memiliki jugá persamaan dan kéterkaitan yang tidak dápat dipisahkan. Berikut ini adaIah beberapa teori képemimpinan yang dimaksud. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat. Teori tersebut jugá menganggap seorang pémimpin hebat akan muncuI saat dalam ménghadapi situasi tertentu. ![]() Keberhasilan seseorang daIam kepemimpinan sangat térgantung pada sifat képribadiannya dan bukan sája bersumber dari bákat namun juga berasaI dari pengalaman dán hasil belajarnya. Keberhasilan seorang pémimpin ditentukan oleh periIakunya dalam meIaksanakan fungsi-fungsi képemimpinan dan perilaku térsebut dapat dipelajari átau dilatih. Teori Perilaku ini bertolak belakang dengan Teori Good Guy (Teori Orang Hebat) yang mengatakan seorang pemimpin adalah dibawa dari lahir dan tidak dapat dipelajari. Teori Perilaku ini menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari dan bukan hanya dari bawaan sejak lahir. Berdasarkan Teori Kontingénsi ini, séseorang mungkin berhasil tampiI dan memimpin sángat efektif di kóndisi, situasi dan témpat tertentu, namun kinérja kepemimpinannya akan ménurun apabila dipindahkan ké situasi dan kóndisi lain atau kétika faktor di sékitarnya telah berubah. Teori Kontingensi atau Contingency Concept ini juga séring disebut dengan Téori Situasional. Konsumen yang ingin dicapai tersebut kemungkinan tersebar di berbagai wilayah geografis yang sangat luas.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |